Kesenian Filipina

Kesenian Jawa Barat – Tiara Pritaditya

kesenian filipina adalah sebuah budaya tradisional yang dikenal dengan seni tradisional. Seni tradisional tersebut meliputi seni rakyat, arsitektur laut, tenun, seni kulit, tekstil dan ornamen.

Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa utama di sistem pendidikan Filipina. Penduduk tersebut berbeda dengan orang-orang Tiongkok, Polinesia dan Amerika Serikat.

Latar belakang budaya

Filipina adalah negara dengan latar belakang budaya yang kaya. Ini adalah rumah bagi berbagai tradisi, baik lama maupun baru. Tradisi-tradisi ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk geografi, iklim dan budaya.

Filipina memiliki dua gaya artistik utama. Yang satu didasarkan pada seni Islam dan bercirikan garis-garis melengkung. Yang lainnya adalah permadani geometris. Kedua gaya tersebut diasosiasikan dengan wanita. Filipina juga memiliki tradisi kesenian rakyat yang kaya. Hal ini tercermin dalam acara-acara eksotik Tanah Air, seperti festival Panangbenga.

Banyak pelukis anak bangsa yang terkenal. Pelukis Odd Arthur Hansen, yang dikenal sebagai “bapak seni Filipina”, adalah contoh yang baik. Dia menggunakan rambut putihnya sendiri untuk membuat kuas dan memasukkan unsur keagamaan dan sekuler pada lukisannya. Ia juga merupakan pionir modernisme di Filipina.

Asal

Filipina terus menerima budaya lokal dan diberikan pengaruh peluncuran dengan perkembangan yang diberitahu. Ang kesenian filipina adalah karya yang paling pandangan dalam bidang fotografi, musik dan film.

One notable work in the field of photography is the series We Are Like Air by Xyza Cruz Bacani. The black and white photographs document the life of immigrant Filipino workers. Similarly, a notable work in the field of music is (pa)-ba-ya-(a)n-ko by composer Alexander John Villanueva. This piece is “a komposisi musik yang mempengaruhi desainer, musisi dan performer dalam satu pertunjukan yang membina instrumen-instrumen musik eksperimental,” kata Dan Matituna.

Orang Filipina kesenian adalah orang yang dinamis, bersemangat, dan penuh potensi. Ia memiliki sejarah keanekaragaman budaya yang kaya dan terus berkembang. Masih banyak lagi yang bisa dijelajahi saat kita menyelami masa lalu Filipina yang kaya dan penuh warna.

Bahasa

Johny Lumintang mengaku senang dengan seorang publik Filipina yang berjalan di mall kecil tersebut. Dia mengatakan bahwa pengendar SM Mall of Asia saat ini memiliki hak asing di seluruh negara dan memiliki kekayaan tujuan artistik dan kebudayaan.

Kesebelas tata bahasa tersebut dikelompokkan menurut tahapan kehadiran Spanyol di Filipina: eksplorasi dan penaklukan, abad 16-18; stabilitas kolonial (atau hidup berdampingan secara stabil), abad ke-19.

Program ini bertujuan untuk memunculkan bentuk-bentuk ekspresi artistik baru yang mempertimbangkan kompleksitas budaya Filipina. Hal ini juga bertujuan untuk menciptakan ruang dialog baru antara seniman dan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Program ini merupakan kolaborasi antara CBSUA dan Pusat Kebudayaan Filipina. Hal ini didanai oleh Uni Eropa di bawah program EC-Asia.

Agama

Mayoritas penduduk Filipina menganut agama Kristen (Katolik, Evangelis dan Iglesia ni Kristo). Filipina memiliki keunikan di antara negara-negara Asia Tenggara karena gereja dan negara dipisahkan.

Kebanyakan Muslim di Filipina menganut Islam Sunni dari mazhab Shafi dan Asy’ari dan Teologi, dengan minoritas Syiah dan Ahmadiyah dalam jumlah kecil. Ada juga kelompok kecil umat Buddha, Hindu, dan Baha’i.

Mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Kristen, meskipun terdapat sejumlah besar penduduk yang beragama Hindu dan Islam. Ada juga kelompok kecil Brahmana Muslim, Kristen, dan pengikut agama kuno (budaya agama kuno), yang sebagian besar dianut di Sumatera, Indonesia. Agama ini didasarkan pada keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan. Ia memiliki pemahaman esoteris dan mistis tentang alam semesta.

Makanan

Masakan Filipina kaya dan beragam. Nasi adalah makanan pokok dan menjadi bahan dasar banyak hidangan. Untuk acara-acara khusus, keluarga menyiapkan hidangan rumit dan padat karya dengan menggunakan bahan-bahan mahal. Babi panggang yang dikenal sebagai lechon (juga dieja litson) adalah favorit dan menjadi pusat perhatian di banyak meja.

Makanan umum lainnya termasuk pisang raja, jambu biji, pisang, mangga, dan pepaya yang menambahkan sentuhan tropis pada makanan. Sayuran seperti kangkung (kangkung), sawi putih (petsay wombok) dan kubis juga digunakan.

CBSUA berharap pertarungan boodle ini akan menginspirasi bentuk-bentuk ekspresi baru dalam seni dan budaya Filipina. “Kami berharap dapat mendorong masyarakat untuk memikirkan warisan dan budaya mereka dengan cara yang berbeda,” kata Direktur Seni dan Budaya CBSUA Leopoldo R. Transona Jr.